Literasi sains
terbentuk dari 2 kata, yaitu literasi dan sains. Secara harfiah literasi
berasal dari kata Literacy yang berarti melek huruf/gerakan
pemberantasan buta huruf (Echols & Shadily, 1990). Sedangkan istilah sains
berasal dari bahasa inggris Science yang berarti ilmu pengetahuan.
Pudjiadi (1987) mengatakan bahwa: “sains merupakan sekelompok pengetahuan
tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari pemikiran dan penelitian
para ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen menggunakan
metode ilmiah”.
Literasi sains adalah
kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mengidentifikasi permasalahan dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat
keputusan tentang alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui
aktivitas manusia (PISA, 2000).
Literasi sains
menurut National Science Education Standards (1995) adalah: Scientific
literacy is knowledge and understanding of scientific concepts and processes
required for personal decision making, participation in civic and cultural
affairs, and economic productivity. It also includes specific types of
abilities.
Literasi sains yaitu
suatu ilmu pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan proses sains yang akan
memungkinkan seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan pengetahuan yang
dimilikinya, serta turut terlibat dalam hal kenegaraan, budaya dan pertumbuhan
ekonomi, termasuk di dalamnya kemampuan spesifik yang dimilikinya. Literasi
sains dapat diartikan sebagai pemahaman atas sains dan aplikasinya bagi
kebutuhan masyarakat (Widyatiningtyas, 2008).
Menurut
Widyawatiningtyas (http://educare.e-fkipunla.net), Literasi dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis, atau kemampuan berkomunikasi
melalui tulisan dan kata-kata. Literasi sains (scientific literasi), dapat
diartikan sebagai pemahaman atas sains dan aplikasinya bagi kebutuhan
masyarakat. Literasi teknologi, dapat diartikan sebagai kemampuan melaksanakan
teknologi yang didasari kemampuan identifikasi, sadar akan efek hasil
teknologi, dan mampu bersikap serta mampu menggunakan alat secara aman, tepat,
efesien dan efektif. Adapun literasi sains dan teknologi (literasi sains dan
teknologi untuk semua orang yang diusulkan untuk pendidikan dasar di
Indonesia), dapat diartikan sebagai kemampuan menyelesaikan masalah dengan
menggunakan konsep-konsep sains, mengenal teknologi yang ada beserta dampaknya
di sekitar, mampu menggunakan produk teknologi dan memeliharanya, kreatif
membuat produk teknologi sederhana, dan mampu mengambil keputusan berdasarkan
nilai.
No comments:
Post a Comment