Teknik penilaian
unjuk kerja merupakan proses penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
siswa dalam melalukan suatu hal. Teknik ini sangat cocok untuk menilai
ketercapaian ketuntaasan belajar (kompetensi) yang menuntut siswa untuk
melakukan tugas/gerak (psikomotor). Misalnya praktek shalat, presentasi, rule
playing, memainkan alat musik, emmebaca Al-Qur’an, teks dan lain-lain.
Dalam melaukan proses penilaian
unjuk kerja harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.
Langkah-langkah kinerja yang
diharapkan dilakukan siswa untuk menujukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b.
Kelengkapan dan ketepatan aspek
yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c.
Kemampuan-kemampuan khusus yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d.
Upaya kemampuan yang akan dinilai
tidak terlalu banyak sehingga semua dapat diamati.
e. Kemampuan
yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.
Teknik Penilaian Asessmen Kinerja
Pengamatan
unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks unutk menetapkan tingkat
pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara siswa,
misalnya dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti:
diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan
demikian, gambaran kemampuan siswa akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja
siswa dapat menggunakan alat atau instumen berikut:
a.
Daftar Cek (check-list)
Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
ceklis (baik – tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek lis, siswa mendapat
nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya
benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik dll.
- Skala Penilaian (rating scale)
Penilaian yang menggunakan skala
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaaan kompetensi
tertentu, karena pemberian nilai secara kontinu di mana pilihan kategori nilai
lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat
sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 kompeten dan 4 = sangat kompeten.
Rujukan:
Haryati, Mimin. 2010. Model
& Teknik Penilaian. Jakarta: Gaung Persada
Suwandi, Sarwiji. 2010. Model
Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka
No comments:
Post a Comment