Tuesday 9 December 2014

Kelemahan Kurikulum 2013 di mata Pa Menteri


Kurikulum 2013 yang lahir bulan januari 2013 seakan di mati surikan dulu di akhir tahun 2014 ini, bagaimanakan kejelasannya? dihapus kah, dipending kah atau tetap di pertahankan.

Berikut penjelasan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan terkait kelemahan-kelemahan Kurikulum 2013 yang dikutip dari Info Guru :



Menurut Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan kesalahan terbesar dalam penerapan kurikulum 2013 itu adalah bahwa pemerintah ketika itu tak melihat dengan detail kondisi lapangan.
Ia menilai, kondisi sekolah di Indonesia sangat beragam. Kondisi sekolah yang ada di Pulau Jawa kondisinya sangat berbeda dengan sekolah
yang ada di Luar Jawa, baik dari aspek kesiapan infrastruktur fisik seperti bangunan dan buku pelajaran, hingga kesiapan tenaga pengajar.
Dalam penerapan kurikulum baru, tak bisa dilakukan semudah membalikkan telapak tangan. Tak bisa dilakukan hanya cukup dengan training
tenaga pengajar melalui penataran saja. Sebagai penggantinya, ia akan menerapkan pola magang kepada tenaga pengajar.
“Saya tidak bisa mengatakan berapa bulan, berapa tahun lamanya mereka magang. Sekali lagi, itu melihat kondisi lapangan dulu,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya juga perlu menyamakan antara desain kurikulum dengan implementasinya. Dengan begitu, ia berharap suksesnya sebuah
kurikulum tidak lagi hanya diukur dengan kalkulasi statistik saja, melainkan juga kondisi riil di lapangan.
Sementara terkait dengan gugatan Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), ia mengaku tak begitu mempersoalkan. Pasalnya,
terkait dengan buku ajar, pihaknya berjanji tidak akan membuang begitu saja, melainkan hanya menyimpannya untuk sementara.
“Jadi biar kami fokus pada lay out desain kurikulum ini dulu. Buku ajar yang sudah ada, disimpan dulu, kalau memang nanti masih sesuai dan
layak dipakai, ya dipakai lagi,” imbuhnya.

No comments: