Monday 12 December 2011

ricuh pilwu indramayu



Setelah menggali info lebih jauh mengenai Pilwu di Kabupatn Indramayu, menurut info terkini ternyata ada 4 desa yang ricuh dan kemungkinan besar akan diadakan pemilihan ulang.


Kericuhan yang terjadi di 4 desa itu diantaranya adalah Desa Larangan Jambe Kecamatan Kertasemaya, Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder, Desa Lemahayu Kecamatan Kertasemaya dan Desa Karang Kerta Kecamatan Tukdana. Diantara 4 desa tersebut salah satu yang paling rusuh adalah yang terjadi di Desa Karang Kerta Kecamatan Tukdana, kejadian yang terjadi pada  Rabu (7/12/2011) malam tersebut mengakibatkan suasana desa menjadi mencekam dan beberapa tempat ada yang terbakar.
Di pemilihan kuwu di Desa Larangan Jambe Kecamatan Kertasemaya, massa pendukung calon yang kalah mengamuk hingga merobohkan tenda-tenda di lokasi pemilihan kuwu. Massa pun sempat merusak sebagian bangunan balai desa. Sedangkan di dua desa lain yakni Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder dan Desa Lemahayu Kecamatan Kertasemaya, pelaksanaan pemilihan kuwu gagal digelar. Kisruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berpotensi terjadinya gangguan keamanan menjadi alasan pilwu di kedua desa batal digelar. Sementara 134 desa lainnya yang menyelenggarakan pilwu di hari yang sama kemarin, berjalan lancar dan aman.


Di Desa Cangkingan, kisruh mengenai DPT berawal dari protes yang disampaikan salah seorang calon kuwu kepada panitia pilwu desa setempat. Calon kuwu beranggapan, banyak nama-nama yang masuk dalam DPT tambahan belum disepakati bersama. Protes calon kuwu kepada panitia pilwu mengundang reaksi pendukung calon kuwu lain sehingga suasana memanas. Akibatnya, kondisi keamanan di desa tersebut mulai terganggu dengan adanya aksi protes calon kuwu dan ratusan pendukungnya. Karena alasan itulah, jajaran Pemkab Indramayu bersama Polres memutuskan pilwu Desa Cangkingan ditunda.


"Penundaan selama satu minggu ini juga atas kesepakatan calon kuwu serta panitia lokal. Solusinya, DPT harus diselesaikan berdasarkan kesepakatan. Untuk pemilihan ulang rencananya akan digelar pada 15 Desember mendatang," tukas Kepala Bagian Otonomi Desa Dedi Darpadi, Rabu (7/12/2011).


Kondisi serupa terjadi dalam pilwu di Desa Lemahayu Kecamatan Kertasemaya. Seperti di Desa Cangkingan, alasan penundaan pilwu Desa Lemahayu juga akibat belum adanya kesepakatan mengenai DPT tambahan. Seluruh calon kuwu Desa Lemahayu khawatir, DPT tambahan yang belum disepakati itu merupakan warga 'pemilih siluman' yang sengaja dimasukkan dalam DPT untuk kepentingan calon kuwu tertentu. "Di Desa Lemahayu juga kasusnya sama soal DPT. Dan tentu saja harus ditunda sampai semuanya (DPT) disepakati oleh para calon kuwu," tambah Dedi.


(sumber : inilah.com)

No comments: