Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat
berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran
tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk
akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam
tanah.
Ekosistem demikian dapat ditiru di
lokasi lain dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang
tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik
rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya, dan sejenisnya.
Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber energi bagi organisme di
dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya
aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang terbentuk.
Kesinergisan antara lubang
vertikal yang dibuat dengan biopori yang terbentuk akan memungkinkan
lubang-lubang ini dimanfaatlkan sebagai lubang peresapan air artifisial
yang relatif murah dan ramah lingkungan. Lubang resapan ini selanjutnya
di beri julukan LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat sebagai LRB
Keunggulan
dan manfaat lubang biopori
Meningkatkan Daya Resapan Air
Kehadiran lubang resapan biopori
secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar
luas kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan
diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah
sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan
tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai
bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan
kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2.
Dengan adanya aktivitas fauna
tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa
terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang resapan ini akan
selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan demikian
kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara
bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
Mengubah Sampah Organik Menjadi kompos
Lubang resapan biopori "diaktifkan"
dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan
sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya
melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal
sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan
biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus
berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada
setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik
pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis
tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran
organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya.
Memanfaatkan Fauna Tanah dan
atau Akar Tanaman
Seperti
disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme
tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah
yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di
dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam
tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga
atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga
keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa
campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini
tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor
manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa
sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke
dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat
diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi
pemanasan global dan memelihara biodiversitas
dalam tanah.
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya
genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti
mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis)
akan dapat dihindari.
No comments:
Post a Comment