Kota
Allar terletak di Tepi Barat Palestina, Wali Kota Allar saat itu adalah Sufian
Shadid. Suatu hari ada sosok perempuan muda berumur 15 tahun yang duduk di
kelas 1 sekolah menengah atas khusus putri di Allar, Bashaer Othman namanya. Dia
menantang Walikota Allar, Sufian Shadid untuk memberiku kesempatan menjabat
sebagai walikota selama satu minggu. Walikota Sufian Shadid ternyata sosok yang
berpikiran maju, demi pemberdayaan kaum muda, ia setuju meyerahkan tampuk
kekuasaan secara sukarela.
Maka
jadilah pada usia 15 tahun, Bashaer Othman berhasil menduduki jabatan walikota
Allar. Jejak pengalaman organisasinya dimulai dengan aktif di organisasi pemuda
Kota Allar, Youth Conflict of Ellar dengan menjalani 2 tahun pengalaman menjadi
presidennya.
Waktu
seminggu dirasa kurang cukup membuktikan kemampuannya dalam memimpin, Bashaer
minta tambahan waktu menjadi 2 buan. Lagi-lagi Sufian setuju dan menjadikannya
sebagai Pilot project program pemeberdayaan generasi muda
palestina. gebrakan berikutnya Bashaer mengganti 10 anggota dewan Kota
Allar dengan anak-anak remaja, lima laki-laki dan lima perempuan. Dewan Kota
ini bertugas membantu kerja sang walikota belia.
Keterpercayaan
diri pun tinggi, dengan gaya yang anggun penuh percaya diri, Bashaer
menampilkan diri sebagai walikota menarik. "Aku memiliki kemampuan
komunikasi yang baik, saat aku menerangkan sesuatu, masyarakat bisa
memahaminya,"ujarnya. Berbgaia kesulitan menghadang tugasnya, dan yang
paling sulit memuaskan seluruh rakyat.
Bashaer
mulai menjabat sebagai walikota pada 2 Juli 2012 sampai 21 September
2012. Dia betul-betul diberikan wewenang penuh layaknya walikota. Dia
melakasanakan hampir semua kegiatan walikota, walikota asli hanya datang
setengah jam setiap harinya untuk menanyakan apa saja yang dilakukannya dan
tidak memberikan arahan atau semacamnya.
Semula
banyak yang meragukannya karena Bashaer terlalu muda dan perempuan pula.
Seiring waktu, warga kota berdecak kagum dengan kecakapannya menjalankan
tugas-tugas walikota. Warga kota pun memuji dan menjadikannya teladan, hingga
sosok Bashaer menjadi berita hangat dunia internasional.
Posisinya
bukan sekedar formalitas, melainkan jabatan dengan kuasa penuh sebagai
walikota. Bashaer mengawasi kinerja karyawan pemerintah, menyuntikkan motivasi
dan memberikan arahan. Jabatannya tidak main-main karena tanda tangannya sah
untuk untuk berbagai proses administrasi Kota Allar.
Berdasarkan
data biro Pusat Statistik Palestina, Bashaer memahami angka pengangguran
mencapai 23,7% bagi warga yang tamat sekolah menengah atas. Dia mencari solusi
bagi sulitnya dari lapangan pekerjaan ini. Bashaer sempat berkunjung ke
beberapa negara mengajak kerjasam beberapa investor. Hasilnya cukup baik, tiga
proyek dapat diwujudkannya di Allar, yang tentunya membuka lapangan kerja baru.
Dalam masa pengabdian yang singkat, ia juga membuka unit pemadam kebakaran
baru, membangun taman kota untuk umum dan memimpin pembentukan sebuah tambang
batu. Bashaer memberikan kemudahan dengan menandatangani izin bagi warga yang
terbebani besarnya tagihan air dengan membayar secara berangsur-angsur.
Kiprah
Bashaer mengundang kekaguman dan dianugerahi penghargaan, diantaranya The World
Youngest Mayor Award dari World Peace Movement di Indonesia.
Dapat
disimpulkan, bahwa di negara kacau akibat perang berkepanjangan semacam
Palestina, telah muncul ide brilian menumbuhkan rasa percaya diri pada
anak-anak mudanya. Pemberdayaan generasi muda ini agar mereka turut serta
dalam proses pembuatan kebijakan publik secara nyata.
Akun Twitter : @BasherOthman
No comments:
Post a Comment